Dalam dunia kuliner, steak dikenal sebagai hidangan mewah yang menonjolkan cita rasa alami daging sapi. Karena itu, penting bagi siapa pun yang ingin menyajikan steak lezat untuk tahu cara memilih daging terbaik untuk steak. Daging yang tepat akan menentukan hasil akhir — apakah steakmu lembut, juicy, dan matang merata, atau malah keras dan kering.
Setiap potongan daging memiliki karakteristik berbeda, mulai dari tekstur, lemak, hingga tingkat kelembutan. Yuk, pelajari cara memilihnya agar hasil steak buatanmu terasa seperti hidangan restoran bintang lima.
Baca Juga: Resep Steak Daging Sirloin Empuk dan Gurih Ala Rumahan
6 Tips Memilih Daging Terbaik untuk Steak
1. Kenali Jenis Potongan Daging untuk Steak
Langkah awal dalam memilih daging terbaik untuk steak adalah memahami potongan daging yang umum digunakan. Beberapa potongan paling populer antara lain:
- Tenderloin (Fillet Mignon): potongan paling empuk, cocok untuk steak premium.
- Ribeye: memiliki marbling (lemak serat halus) yang banyak, menghasilkan rasa juicy dan gurih.
- Sirloin: teksturnya agak padat tapi tetap lembut dengan rasa daging yang kuat.
- T-Bone: kombinasi tenderloin dan striploin dalam satu potongan, cocok untuk steak besar bergaya klasik.
Masing-masing punya kelebihan tersendiri tergantung pada cara memasaknya dan selera pribadi.
2. Perhatikan Kualitas dan Warna Daging
Kualitas daging bisa dilihat dari warna dan seratnya. Pilih daging berwarna merah segar dengan sedikit kilau alami. Hindari daging yang terlalu gelap atau kering karena bisa menandakan sudah lama disimpan.
Selain itu, lemak putih yang tersebar merata di antara serat daging (marbling) menjadi tanda bahwa daging akan empuk saat dimasak. Semakin halus marbling-nya, semakin tinggi kualitas daging untuk steak.
3. Pilih Tingkat Ketebalan yang Tepat
Dalam memasak steak, ketebalan daging sangat memengaruhi hasil akhir. Potongan ideal biasanya antara 2,5–3 cm agar bagian luar bisa matang sempurna tanpa membuat bagian dalam kering.
Jika terlalu tipis, daging mudah overcooked dan kehilangan kelembutan. Sebaliknya, jika terlalu tebal, bagian dalam bisa mentah sebelum permukaannya matang merata.
4. Cek Kesegaran dan Aroma Daging
Kesegaran adalah kunci utama dalam memilih daging terbaik untuk steak. Daging yang segar memiliki aroma netral atau sedikit manis alami. Jika tercium bau asam atau menyengat, sebaiknya hindari.
Tekan sedikit permukaan daging — daging segar akan kembali ke bentuk semula dengan cepat, sementara daging lama terasa lembek atau terlalu basah.
5. Pilih Daging yang Disimpan dengan Benar
Pastikan kamu membeli daging dari tempat yang menjaga kebersihan dan suhu penyimpanan dengan baik. Daging harus disimpan pada suhu rendah (sekitar 0–4°C) untuk mencegah bakteri berkembang.
Jika membeli daging beku, perhatikan warna, jangan ada bagian yang terlalu keputihan karena menandakan freezer burn (beku terlalu lama).
6. Gunakan Daging Sesuai Metode Memasak
Tidak semua potongan cocok untuk semua metode. Jika ingin grill cepat di atas api panas, pilih tenderloin atau ribeye. Tapi jika ingin slow-cook atau pan-sear dengan bumbu, sirloin atau flank steak bisa jadi pilihan tepat.
Dengan memilih potongan sesuai metode, tekstur dan cita rasa steak akan keluar secara maksimal tanpa membuat daging keras.